Anggota Tewas Dibacok, Ketum FBR Minta Pemkot Tertibkan Diskotek Liar |
"Saya kira ini 'kan kejadian yang salah sasaran, bukan
bentrok. Maka kami meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk
menertibkan tempat-tempat hiburan malam yang liar, yang di dalamnya ada banyak
minuman keras yang pada akhirnya bisa membahayakan pengunjung dan warga sekitar
yang diakibatkan pengunjung yang mabuk itu," jelas Luthfi kepada wartawan
di Hotel Twin Plaza, Jakarta Barat, Kamis (25/4/2019).
Sementara Luthfi mengaku tidak mengetahui akar permasalahan
yang terjadi sehingga menimbulkan korban tewas dan luka-luka dari anggota FBR.
Ia menyebutkan bahwa anggota FBR yang diserang adalah korban salah sasaran.
"Kalau saya tidak tahu, karena kita 'kan korban dan ini
bukan bentrok FBR dengan pihak yang lain. Tapi, FBR adalah korban salah
sasaran," ujarnya.
Luthfi menepis adanya dugaan motif perebutan lahan dalam
kejadian itu.
"Itu yang harus didudukkan, jadi bukan FBR
berebut lahan atau apapun," ujarnya.
Lebih jauh Luthfi mengapresiasi polisi yang telah menangkap
4 pelaku. Menurutnya, tindakan tegas yang dilakukan polisi merupakan langkah
yang tepat guna menjaga situasi kondusif pascapemilu ini.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kerja aparat
kepolisian yang begitu sigap dan cepat. Sehingga bisa meredam teman-teman yang
di bawah, aaya kira ini adalah hal yang baik untuk menjaga situasi tetap
kondusif," tuturnya.
Penyerangan terjadi pada Selasa (23/4) dini hari di Jalan
Daan Mogot, Tanjung DUren 1, Jakarta Barat. Ada tiga orang yang jadi korban, 2
di antaranya adalah anggota FBR.
"Korban luka 1 orang, yang meninggal satu. Ada dua
(korban dari FBR), kebetulan mereka berdua sedang di pos dalam rangka piket
untuk jaga kampung mengawal pemilu yang aman dan damai," tuturnya.
Kalo suka, share ya ^^,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.