Cerita Legenda Ayam Panus Bangkok |
Tampilan pertama panus ayam di arena sabung ayam menarik kekaguman dari penonton dan sejak itu, nama mereka melambung dan permintaan tinggi untuk panasan ayam bangkok telah membuat keluarga kerajaan memutuskan untuk menjual beberapa panu ayam superior mereka untuk dibesarkan oleh yang lain. petani lokal. meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat.
Sejak itu, panus ayam telah mulai di seluruh dunia dan dapat ditemukan di berbagai belahan dunia seperti Malaysia, Indonesia, India, Vietnam, dan Filipina. Ayam Panus selalu dipatok dengan harga tinggi karena kelangkaannya. Ini juga menyebabkan permintaan mereka menurun secara bersamaan. Sejak itu, peternak lokal mulai menyilangkan ayam kampung dengan ayam bangkok lainnya sehingga mereka dapat dijual dengan harga yang jauh lebih murah untuk menjangkau pelanggan dari berbagai kalangan ekonomi.
Ciri khas Ayam Panus Bangkok Untuk mengetahui ayam panus sendiri tidaklah mudah, karena mereka adalah keturunan ayam bangkok, ayam panus sangat mirip dengan ayam bangkok pada umumnya. Jika dilihat dari mata pemula, mereka hampir tidak mungkin dibedakan. Namun, bagi pengendara berpengalaman, mereka dapat melihat dengan jelas bahwa ukuran panu ayam sedikit lebih besar dari ayam bangkok asli. Selain itu, mereka juga memiliki otot yang lebih terlihat karena nutrisi yang mereka dapatkan adalah yang terbaik. Ayam panus juga biasanya memiliki berat rata-rata hingga 4 kg dimana ayam asli bangkok biasanya beratnya hanya 3 kg.
Salah satu kelebihan mereka selain kekuatan pukulannya adalah kecerdasannya dalam membaca pertandingan. Lebih tepatnya, ayam panus mampu membaca gerakan lawan dan menyesuaikan gaya bertarungnya dengan lawan sehingga hampir tidak mungkin bagi lawan untuk memenangkan permainan dengan mudah. Ayam panus bangkok sering meniru gaya bertarung lawan mereka, dan dengan keunggulan fisik mereka, tak heran mereka mampu menjatuhkan lawan dengan cepat. Banyak orang tua mengatakan bahwa sampai saat ini, ayam panus masih menjadi juara dalam lomba adu ayam di berbagai negara. Namun, semakin sedikit populasi mereka, semakin jarang kita dapat menyaksikan kemampuan mereka.
Adapun salah satu kelemahan mereka yang sering kita dengar, yaitu kesulitan melatih mereka untuk bertarung. Meskipun ayam panus adalah ayam petarung, mereka tidak mudah dijinakkan. Naluri bertarung mereka mirip dengan burung hutan, di mana mereka akan segera menyerang lawan dengan niat membunuh. Naluri pembunuh ini juga sering digunakan oleh rumah jagal tua untuk melatih ayam bangkok mereka dengan melakukan pelatihan abar dengan ayam panus. Namun, ini sangat berisiko karena jika tidak dilakukan dengan hati-hati, pukulan telapak kaki ayam mampu melumpuhkan ayam Anda sekaligus.
Demikian pembahasan kita tentang legenda ayam panus bangkok. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi para penggemar kecoa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.